Friday, 15 April 2011

kEtikA hAti MenAngiS

Tuhanku,
ketika hati sedang menangis
hanya Engkau saja yang tahu
betapa merananya diriku
tak mungkin yang lain tahu….

Tuhanku,
ketika mereka meninggalkan aku
sendiri terkapai-kapai
ketika dunia tiada simpati
Kau tetap mendengar rintihanku
padaMu tempatku menagih kasih
ketenangan kurasa mendekatiMu
syahdu malam tak terasa sunyi..

Tuhanku,
ketika aku dalam kepayahan
keseorangan dihimpit beban derita
Kau beri aku kesabaran
pengalaman mengajar erti kematangan
lantas Kau membuka pintu hatiku
untuk memberi kemaafan
pada mereka yang pernah melukakanku..
pada mereka yang terus melukakanku…
dan pada mereka yang tersedar kerna melukakan…

Tuhanku,
ketika aku buntu
keliru dengan masa depanku
kau berikan aku kekuatan
Kau tunjukkan aku jalan
peluang kedua yang sungguh bermakna
sebagai suluh hidupku
menebus usia yang sia-sia
mengganti semalam yang pergi
memperbaiki kelemahan diri
mempelajari pengajaran dari kesilapan
menimbus kekecewaan dan dendam
Moga tiada lagi aku
bercita-cita lemas di laut
atau terlanjur menelan berlebihan pil
sungguh pelik bunyinya tetapi benar
hanya Kau saja yang mengerti
hatiku terseksa sekian lama
kini akhirnya bangkit semula
melupakan episod terakhir
dan menyambut lembaran baru…

Tuhanku Yang Maha Pengasih
rahmatMu tak terkira
syukurku melangit pun tak tercapai
sungguh aku rasa berdosa
kerana dulu sering terlalai
semoga penyesalanku kau terima…

Thursday, 7 April 2011

KAta MutiAra IslAMi TenTang CinTA..


Kata cinta, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan wakil dari perasaan kasih, sayang, atau rindu yang sangat dalam. Namun dalam konteks atau kadar kalimat tertentu, ia bisa juga mewakili perasaan sedih.
Cinta adalah salah satu sumber kekuatan unik dalam diri manusia. Ia menjadi tenaga penggerak hati dan jiwa yang akan menghasilkan sikap, perbuatan dan perilaku. Cinta bisa seperti yang terurai dalam sebait sajak dari film laris indonesia, Ketika Cinta Bertasbih:
Cinta adalah kekuatan yg mampu
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.
Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya: mengubah mawar menjadi duri, dan seterusnya.
Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil. Seperti sabda Rasulullah saw. hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar. Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.
Bagi seorang muslim dan beriman, cnta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)
Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran: 31)
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)